Tujuan Mengeluarkan Zakat Fitrah Adalah

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang harus dikeluarkan setiap tahunnya. Tidak hanya sekedar kewajiban, tetapi mengeluarkan zakat fitrah juga memiliki tujuan yang sangat mulia dan bermanfaat bagi individu maupun masyarakat secara umum. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah untuk membantu sesama dan membersihkan jiwa.

1. Membantu Sesama

Zakat fitrah memiliki tujuan utama untuk membantu sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Di Indonesia, banyak ditemui masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih lagi saat menjelang Idul Fitri. Dengan mengeluarkan zakat fitrah, umat Muslim memiliki kesempatan untuk berbagi rezeki dengan sesama yang membutuhkan.

Zakat fitrah yang dikumpulkan akan didistribusikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, dan kaum dhuafa. Dengan demikian, tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah untuk meringankan beban hidup mereka yang kurang mampu dan memastikan mereka juga bisa merayakan Idul Fitri dengan bahagia seperti umat Muslim lainnya.

2. Membersihkan Jiwa

Selain tujuan materiil dalam bentuk membantu sesama, mengeluarkan zakat fitrah juga memiliki tujuan spiritual yang sangat penting, yaitu membersihkan jiwa. Dalam Islam, zakat fitrah dianggap sebagai bentuk penyucian harta, sehingga jiwa seseorang pun ikut tersucikan ketika mengeluarkannya.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Firman Allah Ta’ala: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya, dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapakku, dan kepada kaum kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis di atas, dapat kita pahami bahwa dengan mengeluarkan zakat fitrah, seseorang juga tengah menjalankan perintah Allah SWT dalam berbuat baik kepada sesama, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah juga untuk membersihkan jiwa dari sifat kikir dan meningkatkan rasa empati serta kepedulian terhadap sesama.

3. Meningkatkan Solidaritas Sosial

Salah satu tujuan lain dari mengeluarkan zakat fitrah adalah untuk meningkatkan solidaritas sosial di dalam masyarakat Islam. Dengan adanya zakat fitrah, umat Muslim dapat saling membantu satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Hal ini pun akan memperkuat hubungan antar sesama umat Muslim, serta mempererat tali persaudaraan dalam Islam.

Dengan meningkatnya solidaritas sosial di masyarakat, diharapkan juga dapat memperkecil kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin. Jika umat Muslim secara aktif mengeluarkan zakat fitrah, maka akan tercipta keseimbangan sosial yang lebih baik dan terciptanya masyarakat yang lebih adil.

4. Meraih Ridho Allah SWT

Mengeluarkan zakat fitrah juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Bayyinah ayat 5 disebutkan, “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mendirikan shalat dan memberikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus.” Dengan mengeluarkan zakat fitrah, umat Muslim tengah menaati perintah Allah SWT dan menjalankan agama yang lurus.

Dengan demikian, tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah juga untuk meraih ridho Allah SWT. Dengan melakukan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah secara ikhlas dan tepat waktu, umat Muslim dapat memperoleh rahmat dan berkah dari Allah SWT, serta diharapkan juga mendapatkan pintu maaf dan ampunan dari-Nya.

5. Menciptakan Kesejahteraan Sosial

Mengeluarkan zakat fitrah juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu menciptakan kesejahteraan sosial. Dalam sebuah masyarakat, jika praktik zakat fitrah dilakukan secara konsisten dan tepat sasaran, maka akan tercipta lingkungan yang lebih sejahtera bagi semua pihak. Orang-orang yang kurang mampu dapat merasakan manfaat dari zakat fitrah, sementara orang-orang berkecukupan dapat memperoleh pahala dari perilaku berbagi yang mereka lakukan.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang tumbuh tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Dengan demikian, tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah juga untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih baik dalam masyarakat.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Q: Kapan waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah?

A: Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah dari awal bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Sebaiknya zakat fitrah dikeluarkan secepat mungkin untuk memastikan bantuan tersebut sampai kepada yang berhak tepat pada waktunya.

Q: Bagaimana cara menghitung besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

A: Besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar satu sha’ atau sekitar 2,5 kg dari makanan pokok yang umum dikonsumsi di daerah tersebut. Di Indonesia, umumnya masyarakat menghitung besaran zakat fitrah berdasarkan harga beras atau harga makanan pokok lainnya yang berlaku dalam masyarakat.

Q: Siapakah yang berhak menerima zakat fitrah?

A: Orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah fakir miskin, yatim piatu, janda, dan kaum dhuafa. Dalam praktiknya, umat Muslim dapat menyalurkan zakat fitrah melalui lembaga-lembaga amil zakat yang terpercaya agar bantuan bisa sampai kepada yang membutuhkan.

Q: Apakah boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan uang?

A: Ada perbedaan pendapat di antara ulama terkait boleh tidaknya mengeluarkan zakat fitrah dengan uang. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa zakat fitrah sebaiknya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau yang umum dikonsumsi di masyarakat. Jika kondisi tidak memungkinkan, pengeluaran zakat fitrah dengan uang juga tidak dilarang, asalkan nilainya setara dengan besaran zakat fitrah yang seharusnya.

Q: Apakah zakat fitrah memiliki manfaat lain selain bagi penerima dan pembayar zakat?

A: Selain manfaat bagi penerima zakat fitrah, praktik mengeluarkan zakat fitrah juga membantu menjaga keseimbangan sosial, meningkatkan kepedulian, dan membersihkan jiwa pembayar zakat. Dengan demikian, zakat fitrah memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, mengeluarkan zakat fitrah bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga memiliki tujuan yang sangat mulia dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat. Dengan melakukan kewajiban ini, umat Muslim dapat memperoleh banyak manfaat, baik secara materiil maupun spiritual, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu Muslim untuk memahami tujuan dari mengeluarkan zakat fitrah agar dapat melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan manfaat yang maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman tentang tujuan mengeluarkan zakat fitrah.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button