Cara Uji Normalitas Spss

Sebagai salah satu software statistik yang populer digunakan untuk analisis data, SPSS memiliki berbagai fitur yang dapat membantu para peneliti dalam mengolah data. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukan analisis data adalah uji normalitas. Normalitas data adalah syarat yang penting dalam penggunaan teknik statistik parametrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai cara melakukan uji normalitas data menggunakan SPSS.

1. Menggunakan Histogram

Histogram adalah salah satu cara visual untuk melihat distribusi data. Dengan melihat histogram, kita dapat melihat apakah distribusi data cenderung simetris atau tidak. Distribusi data yang cenderung simetris menandakan bahwa data tersebut mungkin terdistribusi normal. Untuk membuat histogram di SPSS, ikuti langkah berikut:

  • Buka file data yang ingin diuji normalitasnya di SPSS.
  • Pilih menu “Graphs” > “Legacy Dialogs” > “Histogram”.
  • Pilih variabel yang ingin diuji normalitasnya dan pindahkan ke kotak “Variable”.
  • Klik “OK” untuk melihat histogram dari variabel tersebut.

2. Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov test adalah salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Uji ini dapat dilakukan di SPSS dengan langkah-langkah berikut:

  1. Buka file data yang ingin diuji normalitasnya di SPSS.
  2. Pilih menu “Analyze” > “Nonparametric Tests” > “Legacy Dialogs” > “One-Sample K-S”.
  3. Pilih variabel yang ingin diuji normalitasnya dan pindahkan ke kotak “Test Variable List”.
  4. Klik “OK” untuk melihat hasil uji normalitas data tersebut.

3. Menggunakan Shapiro-Wilk Test

Shapiro-Wilk test adalah uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Uji ini menguji apakah sampel data berasal dari distribusi normal. Untuk melakukan uji Shapiro-Wilk di SPSS, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka file data yang ingin diuji normalitasnya di SPSS.
  2. Pilih menu “Analyze” > “Descriptive Statistics” > “Explore”.
  3. Pilih variabel yang ingin diuji normalitasnya dan pindahkan ke kotak “Dependent List”.
  4. Klik “Plots” dan centang opsi “Normality plots with tests”.
  5. Klik “OK” untuk melihat hasil uji Shapiro-Wilk.

4. Menggunakan Anderson-Darling Test

Anderson-Darling test adalah uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Uji ini bisa memberikan hasil yang lebih akurat daripada uji Shapiro-Wilk, terutama untuk sampel yang besar. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Buka file data yang ingin diuji normalitasnya di SPSS.
  2. Pilih menu “Analyze” > “Nonparametric Tests” > “Legacy Dialogs” > “1-Sample A-D”.
  3. Pilih variabel yang ingin diuji normalitasnya dan pindahkan ke kotak “Test Variable”.
  4. Klik “OK” untuk melihat hasil uji normalitas data tersebut.

Dengan melakukan uji normalitas data, peneliti dapat memastikan bahwa data yang digunakan dalam analisis statistik memenuhi asumsi tertentu. Hal ini penting agar hasil analisis yang didapatkan lebih valid dan dapat dipercaya. Diharapkan artikel ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai cara melakukan uji normalitas data menggunakan SPSS.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button