![](https://ksdajateng.id/wp-content/uploads/2024/02/how-to-05-ksdajateng.jpg)
1. Kenali Penyebab Keputihan Saat Hamil
Sebelum mencari cara mengatasi keputihan saat hamil, penting untuk memahami penyebabnya terlebih dahulu. Keputihan pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dan bakteri di area vagina. Hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan dapat menyebabkan vagina menghasilkan cairan lebih banyak dari biasanya.
2. Jaga Kebersihan Area Kewanitaan
Kebersihan area kewanitaan sangat penting untuk mengurangi risiko keputihan saat hamil. Pastikan untuk membersihkan area vagina dengan benar setiap kali mandi menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
3. Ganti Pakaian Dalam Secara Teratur
Pakaian dalam yang lembab dapat menjadi sarang bagi bakteri yang menyebabkan keputihan. Pastikan untuk mengganti pakaian dalam secara teratur, terutama setelah berkeringat atau setelah melakukan aktivitas fisik. Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.
4. Hindari Penggunaan Sempalan Vagina
Penggunaan sempalan vagina seperti pantyliner secara terus menerus dapat menyebabkan penumpukan kelembaban di area vagina dan memicu pertumbuhan bakteri. Hindari penggunaan sempalan vagina kecuali dalam kondisi tertentu seperti saat menstruasi. Berikan waktu bagi area vagina untuk “bernafas” tanpa tertutup oleh sempalan terlalu lama.
5. Konsumsi Makanan Sehat
Pola makan yang sehat juga dapat membantu mengurangi risiko keputihan saat hamil. Konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari konsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh karena dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat pada area vagina.
6. Minum Air Putih Secukupnya
Konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga kelembaban tubuh, termasuk area vagina. Pastikan untuk minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh dan mencegah keputihan yang disebabkan oleh dehidrasi.
7. Konsultasikan dengan Dokter
Jika keputihan yang Anda alami saat hamil terasa abnormal, disertai dengan gatal atau bau yang tidak sedap, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter dapat membantu menentukan penyebab keputihan dan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk pemberian obat-obatan yang aman untuk ibu hamil.
8. Hindari Stres dan Istirahat Cukup
Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon yang mengatur produksi cairan di area vagina. Hindari stres berlebihan dengan melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Selain itu, pastikan untuk istirahat yang cukup agar tubuh dapat pulih dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
9. Rutin Periksa ke Dokter Kandungan
Meskipun keputihan saat hamil umum terjadi, tetaplah penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Dokter dapat membantu memantau kondisi kehamilan dan memberikan saran atau pengobatan yang sesuai jika diperlukan. Periksakan juga kondisi keputihan yang Anda alami agar dapat diatasi dengan tepat.
10. Konsumsi Probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt atau kefir secara teratur dapat membantu mengurangi risiko keputihan saat hamil. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suplemen probiotik yang aman untuk ibu hamil.