Besaran Pokok Dan Besaran Turunan

Besaran Pokok dan Besaran Turunan adalah konsep dasar dalam fisika dan matematika yang digunakan untuk mengukur dan menghitung fenomena alam secara ilmiah. Besaran pokok merupakan besaran dasar yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut, sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang dinyatakan sebagai hasil perkalian atau pembagian dari besaran pokok.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran dasar yang digunakan dalam sistem pengukuran fisika. Besaran pokok ini menjadi dasar bagi pengukuran besaran lainnya. Beberapa contoh besaran pokok antara lain:

  1. Massa (kg)
  2. Panjang (m)
  3. Waktu (s)
  4. Arus listrik (A)
  5. Suhu (K)
  6. Cahaya (cd)

Dengan menggunakan besaran pokok ini, kita dapat mengukur dan menghitung berbagai fenomena alam yang ada di sekitar kita. Misalnya, dengan besaran massa kita dapat mengukur berat suatu benda, sedangkan dengan besaran panjang kita dapat mengukur jarak antar dua titik.

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang dinyatakan sebagai hasil perkalian atau pembagian dari besaran pokok. Besaran turunan ini dapat diperoleh melalui rumus atau hukum-hukum fisika yang telah ditetapkan. Beberapa contoh besaran turunan antara lain:

  1. Kecepatan (m/s)
  2. Percepatan (m/s2)
  3. Gayaberat (N)
  4. Daya (Watt)
  5. Tegangan listrik (Volt)
  6. Induksi magnetik (Tesla)

Besaran turunan ini juga dapat digunakan untuk mengukur dan menghitung berbagai fenomena fisika yang lebih kompleks. Misalnya, dengan besaran kecepatan kita dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu, sedangkan dengan besaran gaya kita dapat menghitung percepatan yang dialami oleh benda tersebut.

Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Perbedaan utama antara besaran pokok dan besaran turunan adalah bahwa besaran pokok merupakan besaran dasar yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut, sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang dinyatakan sebagai hasil perkalian atau pembagian dari besaran pokok. Besaran turunan ini merupakan konsep yang lebih kompleks dan dapat digunakan untuk menghitung berbagai fenomena fisika yang lebih kompleks.

Contoh Penerapan Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Sebagai contoh penerapan besaran pokok dan besaran turunan, kita dapat menghitung gaya yang diberikan oleh sebuah benda yang memiliki massa 2 kg dan mengalami percepatan 5 m/s2. Diketahui bahwa gaya merupakan hasil perkalian dari massa dan percepatan, yang merupakan besaran turunan dari besaran massa dan besaran percepatan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung gaya adalah:

F = m * a

Dengan memasukkan nilai massa dan percepatan yang diberikan, kita dapat menghitung gaya yang diberikan oleh benda tersebut:

F = 2 kg * 5 m/s2 = 10 N

Sehingga, gaya yang diberikan oleh benda tersebut adalah 10 Newton.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa itu besaran pokok?

Besaran pokok adalah besaran dasar yang digunakan dalam sistem pengukuran fisika. Contoh besaran pokok antara lain massa, panjang, waktu, dan lain sebagainya.

2. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan?

Perbedaan utama antara besaran pokok dan besaran turunan adalah bahwa besaran pokok merupakan besaran dasar yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut, sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang dinyatakan sebagai hasil perkalian atau pembagian dari besaran pokok.

3. Mengapa besaran pokok penting dalam pengukuran fisika?

Besaran pokok penting dalam pengukuran fisika karena besaran pokok menjadi dasar bagi pengukuran besaran lainnya. Dengan menggunakan besaran pokok, kita dapat mengukur dan menghitung berbagai fenomena alam secara ilmiah.

Demikianlah pembahasan mengenai besaran pokok dan besaran turunan. Semoga artikel ini dapat membantu memahami konsep dasar dalam fisika dan matematika secara lebih mendalam. Terima kasih.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button