Last But Not Least Artinya

Penulis: [Nama Anda]

Tanggal: [Tanggal]

Bagi sebagian orang, mungkin tidak terlalu familiar dengan ungkapan “last but not least”. Ungkapan ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan. Namun, apa sebenarnya arti dari “last but not least” dan bagaimana cara penggunaannya? Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang arti dari “last but not least” beserta contoh penggunaannya dalam kalimat.

Apa Arti dari “Last But Not Least”?

Last but not least merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris yang berarti yang terakhir tetapi tidak kalah penting. Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa meskipun sesuatu berada di urutan terakhir, hal tersebut tetap memiliki nilai atau pentingnya sendiri. Dengan demikian, last but not least sering digunakan untuk menekankan pentingnya suatu hal meskipun ditempatkan di posisi terakhir.

Contoh Penggunaan “Last But Not Least”

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan dari last but not least dalam kalimat:

  1. Last but not least, saya ingin berterima kasih kepada semua peserta yang telah ikut serta dalam acara ini.
  2. Kami melihat beberapa tempat wisata yang menarik di kota tersebut, dan last but not least kami mengunjungi museum terbesar di sana.
  3. Karyawan baru harus memperhatikan tiga hal utama dalam bekerja: disiplin, kerjasama tim, dan last but not least, etika kerja yang baik.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan “Last But Not Least”

Penggunaan last but not least memiliki kelebihan dan kekurangan seperti halnya ungkapan lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan last but not least:

Kelebihan Penggunaan “Last But Not Least”

  1. Membuat penekanan: Dengan menggunakan last but not least, pembicara dapat membuat penekanan pada hal terakhir yang ingin disampaikan.
  2. Meningkatkan efek dramatis: Ungkapan ini dapat meningkatkan efek dramatis dalam percakapan atau tulisan, terutama jika hal terakhir tersebut memiliki nilai emosional atau penting.
  3. Memberikan rasa keteraturan: Dengan meletakkan hal penting di posisi terakhir, ungkapan ini dapat memberikan rasa keteraturan atau kelengkapan dalam penyampaian informasi.

Kekurangan Penggunaan “Last But Not Least”

  1. Terlalu klise: Penggunaan last but not least terlalu sering dapat membuat ungkapan tersebut terasa klise dan kurang spontan.
  2. Kurang variasi: Jika selalu menggunakan last but not least untuk menyampaikan hal terakhir, hal tersebut dapat membuat pembicaraan atau tulisan terasa monoton.
  3. Membuat pengalihan perhatian: Terkadang, penekanan pada hal terakhir dengan last but not least dapat membuat pendengar atau pembaca kehilangan fokus pada informasi sebelumnya.

Cara Penggunaan “Last But Not Least” yang Tepat

Untuk menggunakan last but not least dengan tepat, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. Pilih situasi yang tepat: Gunakan ungkapan ini saat ingin memberikan penekanan pada hal terakhir yang memiliki nilai penting.
  2. Variasi dalam penggunaan: Selalu berusaha untuk menggunakan berbagai cara dalam menyampaikan penekanan pada hal terakhir, tidak hanya bergantung pada last but not least.
  3. Jaga keteraturan: Pastikan informasi yang disampaikan tetap teratur dan jelas meskipun menggunakan last but not least untuk hal terakhir.

Kesimpulan

Dalam pembicaraan atau penulisan, last but not least bisa menjadi salah satu ungkapan yang dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada hal terakhir yang dianggap penting. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, penggunaan last but not least dapat memberikan efek dramatis dan keteraturan dalam penyampaian informasi. Penting untuk menggunakan ungkapan ini dengan tepat dan tidak berlebihan agar pesan yang ingin disampaikan tetap terjaga dengan baik.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button