Ingin Tahu Lebih Jelas Apa Yang Dimaksud Dengan Demokrasi Pancasila?

Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang mengacu pada falsafah dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Demokrasi Pancasila merupakan sistem demokrasi yang diadaptasi dan disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang pluralistik, beragam suku, agama, dan budaya.

1. Sejarah Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila mengakar dari pemikiran para pendiri bangsa Indonesia yang merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Konsep demokrasi Pancasila pertama kali diungkapkan oleh Bung Hatta dalam pidatonya tentang “Negara dan Kedaulatan Rakyat” pada 1948.

Setelah itu, dalam Konferensi Nasional Tahun 1959, disepakati bahwa demokrasi di Indonesia haruslah bersandar pada Pancasila. Hal ini kemudian diresmikan lagi dalam Tap MPRS No. 1/MPRS/1968 yang menyatakan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

2. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat beberapa prinsip yang menjadi landasan utamanya, antara lain:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Setiap warga negara wajib mempunyai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghormati martabat dan harkat manusia sesuai dengan fitrah kemanusiaan.
  3. Persatuan Indonesia: Memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Menegakkan kedaulatan rakyat dengan semangat musyawarah untuk mencapai mufakat.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

3. Implementasi Demokrasi Pancasila di Indonesia

Penerapan Demokrasi Pancasila dalam kehidupan negara Indonesia diwujudkan melalui berbagai mekanisme dan institusi, antara lain:

  • Penegakan Hukum: Menerapkan hukum yang berkeadilan untuk semua warga negara.
  • Pemilihan Umum: Melakukan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
  • Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan negara.
  • Kebebasan Berpendapat: Menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi bagi setiap warga negara.
  • Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel: Menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

4. Tantangan dan Dampak Demokrasi Pancasila

Meskipun Demokrasi Pancasila memiliki landasan yang kuat, namun tetap menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya, antara lain:

  1. Praktik Korupsi: Masih maraknya praktik korupsi di berbagai lapisan pemerintahan.
  2. Ketimpangan Sosial: Adanya kesenjangan ekonomi dan sosial yang masih besar di masyarakat.
  3. Ekstremisme dan Radikalisme: Munculnya gerakan ekstremisme dan radikalisme yang mengancam kedamaian dan keutuhan bangsa.
  4. Polarisasi Politik: Adanya polarisasi dalam masyarakat yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Di sisi lain, Demokrasi Pancasila juga memberikan dampak positif bagi negara, seperti:

  • Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik.
  • Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan yang merata dan berkeadilan.
  • Penguatan kedaulatan rakyat dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

5. Kesimpulan

Demokrasi Pancasila merupakan konsep demokrasi yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah negara Indonesia. Dengan mengedepankan prinsip-prinsipnya, Demokrasi Pancasila diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, namun implementasi Demokrasi Pancasila di Indonesia telah memberikan dampak positif bagi kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button