Dari Ketidaksamaan Ketidaksamaan Di Bawah Ini Yang Benar Adalah

Pernahkah Anda merasa bingung antara dua kata yang terlihat mirip namun memiliki arti yang berbeda? Dalam Bahasa Indonesia, sering kali terjadi kebingungan antara kata-kata yang terlihat mirip namun sebenarnya memiliki perbedaan makna yang cukup signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh dari ketidaksamaan-ketidaksamaan di bawah ini.

1. Kecil vs Kcil

Kecil adalah kata yang benar, sedangkan Kcil adalah salah. Kata “kecil” digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berukuran kecil atau tidak besar. Contoh penggunaan kata “kecil”: Anak itu memiliki tubuh yang kecil. Sementara itu, “Kcil” bukanlah kata yang sah dan tidak memiliki makna yang jelas dalam Bahasa Indonesia.

2. Terima Kasih vs Terimakasih

Terima kasih adalah bentuk yang benar, sedangkan terimakasih adalah bentuk yang salah. Kata “terima kasih” digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atau gratitude terhadap sesuatu yang telah diberikan atau dilakukan oleh orang lain. Contoh penggunaan kata “terima kasih”: Terima kasih atas bantuanmu. Sementara itu, penulisan “terimakasih” tidak benar dan sebaiknya dihindari dalam penulisan.

3. Membaca vs Mmbaca

Membaca merupakan kata yang benar, sedangkan mmbaca merupakan kata yang salah. Kata “membaca” digunakan untuk mengacu pada kegiatan membaca atau mengolah teks yang tertulis. Contoh penggunaan kata “membaca”: Saya suka membaca buku. Di sisi lain, kata “mmbaca” bukanlah bentuk yang benar dan sebaiknya dihindari dalam penulisan.

4. Percaya vs Percayakan

Percaya adalah kata yang benar, sedangkan percayakan adalah bentuk yang salah. Kata “percaya” digunakan untuk menyatakan keyakinan terhadap suatu hal atau orang. Contoh penggunaan kata “percaya”: Saya percaya kamu dapat menyelesaikan tugas ini. Sementara itu, “percayakan” merupakan bentuk perintah atau ajakan untuk memercayakan sesuatu kepada orang lain. Contoh penggunaan kata “percayakan”: Percayakan tugas ini kepada saya.

5. Mengerti vs Mengerti

Kata yang benar adalah mengerti, sedangkan mengerti adalah bentuk yang salah. Kata “mengerti” digunakan untuk menunjukkan pemahaman atau pengertian terhadap suatu hal. Contoh penggunaan kata “mengerti”: Saya mengerti maksud dari penjelasan tersebut. Sementara itu, bentuk “mengerti” tidak sesuai dengan aturan ejaan yang benar dalam Bahasa Indonesia.

6. Melihat vs Meliat

Kata yang benar adalah melihat, sedangkan meliat adalah bentuk yang salah. Kata “melihat” digunakan untuk mengindera dengan penglihatan atau memperhatikan sesuatu. Contoh penggunaan kata “melihat”: Saya melihat dia berjalan ke arah sana. Di sisi lain, “meliat” bukanlah bentuk yang benar dan sebaiknya dihindari dalam penulisan.

7. Mengatakan vs Mengucapkan

Kata yang benar adalah mengatakan, sedangkan mengucapkan merupakan bentuk yang salah. Kata “mengatakan” digunakan untuk menyampaikan sesuatu dengan lisan atau tulisan. Contoh penggunaan kata “mengatakan”: Dia mengatakan bahwa dia akan datang ke pesta. Sementara itu, “mengucapkan” umumnya digunakan dalam konteks menyampaikan salam atau ucapan selamat. Contoh penggunaan kata “mengucapkan”: Saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun.

8. Menerima vs Memenerima

Kata yang benar adalah menerima, sedangkan memenerima merupakan bentuk yang salah. Kata “menerima” digunakan untuk menerima atau menerima sesuatu dari orang lain. Contoh penggunaan kata “menerima”: Saya menerima hadiah dari teman saya. Di sisi lain, “memenerima” memiliki awalan “me-” yang tidak diperlukan karena kata dasarnya sudah memiliki makna yang lengkap.

9. Mencoba vs Mencoba

Kata yang benar adalah mencoba, sementara mencoba merupakan bentuk yang salah. Kata “mencoba” digunakan untuk melakukan percobaan atau mengusahakan sesuatu. Contoh penggunaan kata “mencoba”: Saya mencoba untuk membuat kue sendiri. Sementara itu, “mencoba” merupakan bentuk yang tidak sesuai dengan aturan ejaan Bahasa Indonesia.

10. Diterima vs Diterima

Kata yang benar adalah diterima, sedangkan diterima merupakan bentuk yang salah. Kata “diterima” digunakan untuk mengungkapkan bahwa sesuatu telah diterima oleh seseorang. Contoh penggunaan kata “diterima”: Saya diterima di universitas pilihan saya. Di sisi lain, “diterima” tidak sesuai dengan aturan ejaan yang benar dalam Bahasa Indonesia.

Kesimpulan

Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya penggunaan kata-kata yang benar dalam Bahasa Indonesia. Terdapat perbedaan yang jelas antara kata yang benar dengan bentuk yang salah, dan penggunaan kata yang benar akan memperkuat pemahaman dan komunikasi Anda dalam berbahasa Indonesia. Jadi, pastikan untuk selalu memperhatikan ejaan dan penggunaan kata dengan baik demi menghindari kekeliruan dalam berkomunikasi.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button