Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Namun, terkadang rambut rontok bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu dalam tubuh. Mengetahui ciri-ciri rambut rontok karena penyakit penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri rambut rontok karena penyakit yang perlu Anda perhatikan:
1. Rambut Rontok Secara Bertahap
Rambut rontok secara bertahap biasanya menjadi tanda adanya penyakit dalam tubuh. Jika Anda mulai melihat rambut rontok secara bertahap dan tidak ada penyebab yang jelas seperti perubahan hormonal atau faktor lingkungan, segera konsultasikan dengan dokter. Penyebab rambut rontok secara bertahap bisa beragam mulai dari masalah tiroid, anemia, hingga penyakit autoimun.
2. Tanda-Tanda Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti zat besi, protein, dan vitamin juga bisa menjadi pemicu utama rambut rontok. Jika Anda mengalami rambut rontok yang disertai dengan kulit kepala kering, rambut kusam, dan tubuh terasa lemah, kemungkinan Anda kekurangan nutrisi. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suplemen yang sesuai.
3. Perubahan Pada Kulit Kepala
Perubahan pada kulit kepala seperti ketombe, gatal-gatal, atau eksim juga bisa menjadi ciri adanya penyakit yang memicu rambut rontok. Ketika kulit kepala tidak sehat, maka kondisi rambut pun akan terpengaruh. Segera periksakan ke dokter kulit untuk mengetahui penyebab perubahan kulit kepala dan melakukan pengobatan yang tepat.
4. Kerontokan Rambut Berlebihan
Kerontokan rambut berlebihan yang tidak wajar biasanya terjadi ketika Anda menyentuh atau menyisir rambut. Jika Anda menemukan tumpukan rambut di bantal, sikat rambut, atau ruangan, segera konsultasikan dengan dokter. Kerontokan rambut berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi segera.
5. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun seperti lupus, alopecia areata, atau psoriasis juga bisa menjadi penyebab rambut rontok yang serius. Penyakit-penyakit ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang rambut sehingga menyebabkan kerontokan yang parah. Pengobatan langsung oleh dokter spesialis diperlukan untuk mengatasi masalah rambut rontok akibat penyakit autoimun.
6. Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme juga bisa menjadi pemicu rambut rontok. Gangguan pada kelenjar tiroid akan mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh sehingga mengakibatkan kerontokan rambut. Periksakan ke dokter untuk melakukan tes tiroid dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
7. Efek Samping Obat-obatan
Efek samping obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan rambut rontok. Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami kerontokan rambut yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan membantu menyesuaikan dosis obat atau memberikan alternatif pengobatan lain yang lebih aman bagi kesehatan rambut Anda.
8. Stres dan Gangguan Mental
Stres yang berkepanjangan dan gangguan mental seperti depresi atau kecemasan juga bisa menjadi faktor penyebab rambut rontok. Ketika tubuh dan pikiran tidak seimbang, maka sistem reproduksi sel-sel rambut akan terganggu sehingga menyebabkan kerontokan. Manajemen stres dan konsultasi dengan psikolog atau psikiater diperlukan untuk mengatasi masalah rambut rontok akibat faktor psikologis.
9. Penyakit Jantung Dan Diabetes
Penyakit jantung dan diabetes juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak biasa. Kondisi kesehatan yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada pertumbuhan rambut dan kerontokan yang berlebihan. Penting untuk mengontrol kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan dan berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan yang optimal.
Demikian adalah beberapa ciri-ciri rambut rontok karena penyakit yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jaga kesehatan rambut dan tubuh Anda dengan pola hidup sehat dan periksa kesehatan secara berkala agar dapat mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.
