Cara Penularan Cacar Air

Cacar air, juga dikenal sebagai varisela, adalah infeksi virus yang sangat menular. Penularan cacar air dapat terjadi melalui berbagai cara, dan penting untuk memahami cara penularannya guna mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah informasi lengkap tentang cara penularan cacar air:

1. Kontak Langsung dengan Penderita Cacar Air

Kontak langsung dengan penderita cacar air merupakan cara utama penularan penyakit ini. Virus varisela-zoster dapat menyebar melalui percikan air liur atau lendir yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan cacar air.

2. Udara Terkontaminasi

Selain melalui kontak langsung, virus cacar air juga dapat menyebar melalui udara terkontaminasi. Partikel virus dapat tersebar ke udara saat penderita batuk atau bersin, dan kemudian dapat dihirup oleh orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan udara di sekitar penderita cacar air.

3. Sentuhan dengan Benda yang Terkontaminasi

Virus varisela-zoster juga dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda yang terkontaminasi oleh penderita cacar air. Jika seseorang menyentuh benda tersebut dan kemudian memegang wajah atau mulutnya, maka virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, disarankan untuk membersihkan dan mensterilkan benda-benda yang sering disentuh oleh penderita cacar air.

4. Kontak dengan Cairan Bintil Cacar Air yang Pecah

Cacar air ditandai dengan munculnya bintil-bintil berisi cairan pada kulit penderita. Cairan dalam bintil ini mengandung virus varisela-zoster yang sangat menular. Jika bintil cacar air pecah, maka cairan tersebut dapat menyebar ke orang lain yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan cairan bintil cacar air yang pecah.

5. Penularan dari ibu hamil kepada janin

Penularan virus cacar air dapat terjadi melalui ibu hamil kepada janin dalam kandungannya. Jika seorang ibu hamil terinfeksi virus varisela-zoster, maka janin yang dikandungnya juga berisiko terinfeksi. Infeksi varisela pada janin dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti cacat lahir atau infeksi sistem saraf. Oleh karena itu, wanita hamil sebaiknya menghindari kontak dengan penderita cacar air selama kehamilan.

6. Penularan pada bayi dan anak kecil

Bayi dan anak kecil termasuk golongan yang rentan terhadap infeksi cacar air. Penularan cacar air pada bayi dan anak kecil dapat terjadi melalui kontak dengan penderita atau melalui udara terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan dan menjauhkan anak dari lingkungan yang berisiko terinfeksi virus varisela-zoster.

7. Pencegahan Penularan Cacar Air

Untuk mencegah penularan cacar air, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Hindari kontak langsung dengan penderita cacar air
  • Jaga kebersihan udara di sekitar penderita
  • Bersihkan dan sterilkan benda-benda yang sering disentuh oleh penderita
  • Hindari menyentuh cairan bintil cacar air yang pecah
  • Jauhkan bayi dan anak kecil dari penderita cacar air
  • Vaksinasi cacar air secara rutin

Dengan memperhatikan langkah-langkah pencegahan di atas, diharapkan penyebaran cacar air dapat diminimalkan dan masyarakat dapat terlindungi dari infeksi virus varisela-zoster.

Penutup

Cacar air adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara penularan cacar air dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebarannya. Dengan menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari infeksi virus varisela-zoster.

Redaksi KSDA Jateng

KSDA Jateng adalah portal berita dan informasi terbaru Jateng. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, dan bermanfaat bagi masyarakat Jateng.
Back to top button